Cerpen Mini | Anak Hilang oleh Abduh Sempana
Anak Hilang
Suasana di Pantai Gili Lampur tiba-tiba mendung. Angin yang semula sepoi-sepoi berubah menjadi kencang. Suara ombak mulai terdengar bergemuruh. Sementara pengunjung yang sedang liburan tahun baru terlihat semakin sesak. Di tengah keriuhan itu sayup-sayup terdengar suara pengumuman dari sebuah megaphone.“Ditemukan seorang anak kecil yang berusia sekitar 7 tahun. Bagi Bapak, Ibu, Saudara yang marasa kehilangan anak tolong datang ke sumber suara.”
Pak Rizal yang saat tadi duduk sendirian di bawah pohon juga mendengar pengumuman itu. Ia sedang menunggu keluarganya yang pergi berselancar. Kebetulan ia tidak ikut berselancar karena merasa sedikit mual.
Karena bosan duduk akhirnya Pak Rizal pergi menghampiri orang-orang yang sedang berkerumun. Lalu Pak Rizal ikut nimbrung menanyakan soal anak yang mencari orang tuanya itu.
“Anaknya siapa itu yang hilang?” Tanya Pak Rizal.
“Bapak ini bagaimana, anak itu mencari orang tuanya, kok malah menanyakan orang tuanya.” Kata salah seorang ibu dengan nada kesal.
“Kan, saya cuma nanya, Bu.”
“Makanya kalau bertanya yang logis, dong!”
“Logis bagaimana, memang ada yang salah dengan pertanyaan saya?”
“Pak, dengar ya, anak itu sedang mencari orang tuanya. Kita juga tidak tau anak itu anaknya siapa dan dari mana asalnya. Kalau mau lebih jelasnya silakan bertanya ke situ, tu. Ke sumber suara itu. Anak itu sedang diamankan oleh petugas kemanan.”
Lalu salah seorang laki-laki yang pakai singlet juga ikut menimpali, “Iya, Bapak ini bagaimana, sih! Orang sedang mencari orang tuanya, kok malah menanyakan siapa orang tuanya. Dia itu diterlantarkan oleh orang tuanya, Pak!”
Sementara angin semakin kencang. Suara dari megaphone itu kembali terdengar. “Bagi Bapak, Ibu yang merasa kehilangan anaknya, silakan menuju ke sumber suara. Dan kami himbaukan kepada para pengunjung agar tetanp mengawasi anaknya. Jangan sampai anaknya ditinggalkan begitu saja.
Karena kesal dengan ulah orang-orang yang menyalahkannya akhirnya Pak Rizal pergi ke sumber suara itu. Ketika sampai di sana. Tiba-tiba seorang anak kecil yang digendong oleh Petugas keamanan pantai itu berteriak, “Ayah!”, sambil menangis dan mengulurkan tangannya ke arah Pak Rizal.
“Lho! Bukannya tadi kamu ikut mama naik perahu!” Ucap Pak Rizak dengan perasaan yang tidak karuan. Segera ia menangkap tangan anak itu dan menggendongnya.
“Aku mengejar Ayah, tapi Ayah sudah pergi.” Sambil tangisnya tak berhenti.
Post a Comment for "Cerpen Mini | Anak Hilang oleh Abduh Sempana"