Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bag. 3) Membuat Kerangka Karangan


Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bagian ke-3) Membuat Kerangka Karangan

C. Kerangka Karangan

Kerangka Karangan berguna untuk memudahkan pengarang menuliskan atau menjabarkan atau memaparkan narasi/cerita sesuai dengan tema dan kasus/inspirasi/ide yang telah ditentukan oleh pengarang. Kerangka Karangan mengandung ringkasan semua unsur-unsur narasi/cerita, yakni tokoh, karakter tokoh, alur/plot, setting/latar, konflik, penyelesaian konflik, pesan moral pengarang, dan sebagainya.

Contoh:

Tema: Pendidikan

Kasus/Inspirasi/Ide: Konflik dalam Workshop Penulisan Cerpen di Lombok. 

Kerangka Karangan:
Seorang sastrawan bernama Pongki (tokoh protagonis), berperawakan kecil, rambut gondrong sebahu, bertopi pet, diundang oleh sebuah lembaga pemerintah memberikan workshop penulisan cerpen di Lombok. Pongki memang sastrawan yang tampak eksentrik, namun dia sangat perhatian pada pendidikansastra.Di tengah-tengahacaraworkshop,terjadiketeganganantara Pongki dan Dani (tokoh antagonis), gara-gara Dani asyik bermain ponsel ketika Pongki memaparkan materi workshop. Pongki beberapa kali menegur Dani, namun dia cuek saja. Agar tidak mengganggu peserta lain, Pongki meminta panitia mengeluarkan Dani dari dalam ruangan. Tentu saja Danitidak terima. Sempat terjadi keributan antara Pongki dan Dani yang menyebabkan panitia menghentikan sementara kegiatan workshop. Akhirnya, Dani menyadari kekeliruannya dan meminta maaf pada Pongki dan panitia. Endingnya workshop dilanjutkan kembali dan berjalan lancar.
 
(kerangka karangan di atas adalah modal awal untuk membangun narasi cerpen)

Post a Comment for "Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bag. 3) Membuat Kerangka Karangan"