Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bag. 4) Membangun Tokok/Karakter


D. Tokoh/Karakter

Sebuah cerpen harus memiliki tokoh/karakter cerita yang akan membawa jalan cerita menuju konflik dan penyelesaiannya. Tokoh dalam cerpen tidak mesti manusia; bisa hewan, tumbuhan, monster, raksasa, peri, jin, dan sebagainya.

Sebuah cerpen wajib menampilkan tokoh protagonis (tokoh utama) dan antagonis (lawan tokoh utama). Berbeda dengan novel, cerpen hanya menampilkan satu protagonis, satu antagonis, dan satu sampai tiga tokoh pelengkap/pembantu.

Tokoh utama (protagonis) adalah tokoh sentral/pusat yang mengalami permasalahan dan konflik (fisik atau batin) dalam alur cerita sehingga paling sering mengundang rasa ingin tahu pembaca. Pada umumnya, tokoh utama/protagonis digambarkan sebagai tokoh positif (baik). Namun, dalam beberapa cerita ada juga tokoh protagonis yang bersifat negatif (tidak baik, jahat). Misalnya, dalam film “Joker”, tokoh utama (protagonis) adalah Joker yang dikenal sangat jahat, musuh bebuyutan Batman. “Tokoh jahat” yang menjadi tokoh utama/protagonis disebut “villain protagonist”.

Tokoh antagonis adalah lawan dari protagonis/tokoh utama. Tokoh antagonis bertindak sebagai “pengganggu” tokoh utama (protagonis). Kehadiran tokoh antagonisyang“mengganggu”tokoh protagonis menyebabkan ceritamemiliki konflik (fisik atau batin). Umumnya, tokoh antagonis digambarkan sebagai tokoh negatif (jahat, tidak baik, pengacau, dll). Namun, dalam beberapa cerita, seperti film Joker, antagonis (Batman) digambarkan sebagai tokoh baik, dan protagonis (Joker) sebagai tokoh jahat.

Penulis cerpen harus mampu membangun dan menggambarkan karakter tokoh protagonis dan tokoh antagonis, fisik dan batinnya, sehingga mengesankandan membekas dalam ingatan pembaca. Menggambarkan atau mendeskripsikan karakter bisa secara langsung ataupun tidak langsung (misalnya melalui tokoh lain atau sejalan dengan adegan demi adegan).

Sebelum menulis cerpen, pengarang harus menentukan dulu karakter-karakter tokohnya. Karakter yang terlukiskan secara detail dan kuat akan membuat tokoh cerita selalu hidup dalam benak pembacanya.
Contoh KarakterTokoh Protagonis:

Pongki adalah seorang sastrawan berkelas nasional. Perawakannya kecil, rambut gondrong sebahu, suka memakai topi pet. Meski terkesan cuek, ia sebenarnya sangat perhatian. Ia selalu menyediakan waktu bagi orang-orang yang ingin bertanya perihal sastra. Ia memang mengabdikan hidupnya untuk dunia sastra.
 
Contoh Karakter Tokoh Antagonis:
Dani, seorang peserta workshop, tampak tidak peduli ketika Pongki asyik memaparkan teknik penulisan cerpen. Ia sibuk bermain ponsel tanpa menghiraukan Pongki yang berbusa-busa menjelaskan perihal cerpen. Ia merasa bahwa pemaparan Pongki membosankan. Ia terpaksa mengikuti workshop itu hanya untuk mendapatkan sertifikat agar bisa diakui di komunitas sastranya.

Post a Comment for "Teknik Menulis Cerpen Oleh Wayan Jengki Sunarta (Bag. 4) Membangun Tokok/Karakter"