Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Sifat Amanah Seorang Pemimpin dalam Islam

Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk memberi panduan tentang bagaimana seharusnya sifat seorang pemimpin. Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam islam yaitu amanah. Amanah merupakan satu dari empat sifat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang tercantum dalam Al-Qur'an. 

Amanah setidaknya meliputi tiga hal yaitu amanah seorang hamba kepada Allah, amanah kepada sesama manusia, dan amanah kepada dirinya sendiri. Amanah yang pertama merupakan bentuk kepatuhan seorang hamba untuk menjaga janjinya dengan Allah, amanah yang kedua yaitu menepati janji dan kepercayaan terhadap manusia lain, serta yang ketiga yaitu amanah untuk dirinya sendiri. 

Pentingnya memilih seorang pemimpin yang amanah adalah supaya dia bisa bersikap adil dalam menetapkan sebuah hukum dan tidak memiliki sifat diskriminatif. Berikut ini adalah ciri-ciri jika seorang pemimpin memiliki sifat yang amanah. 

1. Tidak Berambisi dengan Jabatan

Pemimpin dalam islam seharusnya tidak terlalu berambisi untuk menduduki sebuah jabatan yang ingin diraihnya. Apalagi sampai menghalalkan semua cara untuk meraih jabatan tersebut. Ambisi yang berlebihan bisa membawa dampak negatif terhadap kepemimpinan dan masyarakat yang dipimpinnya. 

Biasanya seorang pemimpin yang terlalu berambisi seringkali melakukan suap dan jelas-jelas hari tersebut haram dalam agama islam. Pemimpin yang terlalu berambisi juga tidak mau berkorban demi kesejahteraan rakyat dan justru sibuk mengambil keuntungan dari jabatan yang didudukinya saat ini. 

Padahal tujuan seorang pemimpin seharusnya adalah melayani masyarakat dan mencapai kesejahteraan bersama. Jika pemimpin hanya berambisi untuk mempertahankan kekuasaan atau jabatannya maka fokusnya akan lebih teralihkan dari tugas utamanya yaitu memimpin dan melayani masyarakat. 

2. Memiliki Kapasitas Menjadi Pemimpin

Kriteria pemimpin dalam islam yang memiliki sifat amanah tentu saja dia akan taat beribadah. Selain itu ia juga memiliki kapasitas menjadi seorang pemimpin dan memiliki relasi sosial yang baik dengan rakyatnya. Hal itu sudah dicontohkan oleh sahabat Umar Bin Khattab yakni saat beliau menjadi seorang khalifah menggantikan Abu Bakar. 

Sebagai seorang pemimpin Umar Bin Khattab memilih Nafi'an bin al-Harits untuk menjadi gubernur Mekah pada saat itu. Ketika menjadi seorang gubernur beliau memilih Ibnu Abza agar menjadi pemimpin di sebuah distrik di Mekah. Sedangkan semua masyarakat setempat tahu bahwa Ibnu Abza adalah bekas budak dan bukan dari kalangan yang terhormat. 

Ketika Umar Bin Khattab mengkonfirmasi hal itu pada Nafi'an al-Harits beliau menjawab bahwa meskipun bekas budak akantetapi Ibnu Abza menguasai  tentang masalah waris dan mampu memutuskan persoalan-persoalan dengan adil. Melihat keputusan dari Nafi', Umar Bin Khattab memujinya karena melihat keadilan dan kapabilitasnya sebagai seorang pemimpin. 

3. Hidup Sederhana

Pemimpin dalam islam seharusnya memiliki gaya hidup yang sederhana dan tidak suka bermewah-mewahan. Pemimpin yang terbiasa untuk hidup sederhana tidak akan mudah tergoda oleh kemewahan duniawi. Hal sebaiknya juga berlaku karena pemimpin yang menyukai gaya hidup mewah mudah sekali terjerumus untuk melakukan korupsi. 

Dalam agama islam diajarkan tentang nilai-nilai kesederhanaan, tidak berperilaku boros dan suka berbagi dengan orang lain. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam hidup dengan penuh kesederhanaan dan menolak kemewahan karena beliau hanya mengutamakan kebutuhan dasar dalam hidupnya. 

Pemimpin yang menjalani hidup sederhana akan lebih mudah berinteraksi dengan rakyatnya karena tidak ada kesenjangan antara pemimpin dengan rakyat. Tentu saja hal tersebut akan sangat menguntungkan untuk kedua belah pihak. 

Pemimpin dalam islam merupakan amanah yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi seorang pemimpin harus sadar bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas semua tindakan dan keputusan dihadapan Allah kelak. Oleh karena itu pemimpin yang baik harus mampu sifat amanah serta menjalankan tugasnya penuh dengan integritas dan rasa tanggung jawab. 


Post a Comment for " Sifat Amanah Seorang Pemimpin dalam Islam"