Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Semoga Anakku Menjadi Penghafal Al-Quran | Sebuah Kisah Inspiratif

Segelas kopi hitam pekat di pagi yang cerah. Menemani obrolan santai di sekretariat HIMMAH NW Lombok Timur. Matahari pun menyapa dengan penuh kehangatan. Lalu salah seorang mengeluarkan korek api dari saku baju. Asap pun mengepul dari puntung rokok sisa kemarin malam. Obrolan semakin asyik. Namun tiba-tiba suara merdu menyelinap di tengah obrolan ringan itu. Lantunan Ayat Suci Al-Quran dari bibir seorang hafizah di balik didinding membuat suasana hening seketika.


Zanni, nama salah seorang pemuda yang ngobrol itu tetap diam dan memfokuskan diri untuk mendengar suara mahadah yang masih menghafal di sebelah sekertariat. Semetara Rosyid  terbengong melihat kawannya yang begitu serius itu. Dan beberapa kali ia melontarkan pertanyaan kepada Zanni tapi tak digubris.

Nampaknya Rosyid sedikit kesal karna merasa diabaikan. Padahal ia menyapa beberapa kali tapi tak direspon juga. Kemudian Rosid menggebrak pintu di dekatnya dengan cukup keras.

Brakkkkkkk!,
Tentu saja Zanni terkejut dan membuyarkan lamunannya. Nafasnya turun naik. Jantungnya bergegup kencang. Matanya menatap Rasyid dengan penuh kecewa.

“Ente Rosyid, nggak tau namanya orang lagi nikmat!“

“Makanya kenikmatan itu ente bagi-bagi dong!”

Rosyid  merupakan tipe orang yang suka penasaran terhadap apapun itu, dan ingin tau apa yang di khayalkan Zanni. Soalnya! semenjak Rosyid ikut dalam geng Zanni yang bernama Bajang Polak Ate, hatinya penuh dengan penasaran terhadap teman-temanya yang suka berkhayal dan suka berdoa tentang keinginan mendapatkan istri penghapal Al-quran,  terlebih yang namanya Zanni si penghayal kelas berat itu.

 “Sssttt! coba kau dengar suara hafizah-hafizah mahadah itu!.”

“Emang kenapa Zanni?” tukas Rosyid yang nggak peduli terhadap suara hafizah-hafizah mahadah.

Lalu Rosyid menghembuskan asap rokoknya dengan memocongkan mulutnya ke langit-langit kamar. Setelah itu menyeruput kopi hitamnya.  Memang Ocit lebih peduli sama rokok dan kopi saja kalau pagi hari, dia tak peduli tentang yang lain-lain.

“Gini Syid, sejak tadi sebenarnya aku mendengarkan suara hafizah-hafizah mahadah itu. Aku sangat berharap dan mungkin ini jadi do’aku. Mudah-mudahan aku mendapatkan istri seorang penghafal Al-Qur’an. Agar anakku nanti menjadi hafiz Al-Qur’an juga. Sebab aku ini orang yang tak pandai menghafal, maka istri dan anakku lah yang kuharapkan menjadi hafiz dan hafizah.”

Rosyid mulai menyimak penjelasan Zanni dengan serius. “Kenapa engkau berkeinginan sekali untuk itu Zanni? Kalau mau cari wanita yang keren sedikit lah yang berpashion menarik, bila perlu kau cari wanita yang cantik seperti artis yang sering muncul di iklan tv,” tukas Rosyid terhdap Zanni.

“Pashion? Ah, “Buat apa pashion itu Rosyid, jika dia mati besok bukan membawa pashion apalagi muka cantiknya, dan juga tidak menjawab pashion waktu hari akhirat besok. Lebih baik mencintai wanita yang sederhana saja tapi kental ilmu agamnya. Ya, seperti mahadah-mahadah di Ponpes Syaikh Zainuddin Anjani. Mahadah-mahadah itu sudah dididik pula bagaimana cara taat pada suami.”

 “Terus kenapa mau menikahi yang hafizah Zanni, alasan ente apa, saya sangat kepengen tau.”

“Heeee.. kok ente penasaran banget sekarang!”. Balas zanni dengan suara rendah.

Zanni menyeruput kopi di depannya yang tersisa setengah gelas. Ocit mengikuti Zanni pula menenggak kopi sembari menghisap rokoknya yang tersisa sedikit.  Suasana makin hangat dengan perbincangan mereka berdua.

Lalu tiba-tiba Zanni mengingat doa yang masih teringat waktu tingkat satu di Mahad. Ketika itu Zanni  belajar menghafal Al-Qurantapi tak hafal-hafal. Berbagai macam cara supaya ia bisa menghafal, mulai dari menyendiri di tempat yang sepi sambil lihat pemandangan yang hijau-hijau, tapi  hasilnya nihil tidak ada perubahan bagi dirinya. Lain halnya dengan temanya yang tiap 60 menit menghafal langsung menyetor hafalan satu lembar Al-Quran kepada tutor masing-masing. Saat itu Zani sempat putus asa dan sempat juga mengeluarkan air mata  ketika berdoa selesai sholat duha. Isi doanya masih jelas di benaknya yaitu, “Ya allah jika aku tak bisa menghafal, mudahan-mudahan dengan izinmu aku mendapat istri seorang penghafal Al-Quran 30 juz, dan semoga anak-anakku menjadi penghafal Al-Quran juga.“ Itulah alasan Zani ingin menikahi seorang mahadah penghafal al quran.

***
Setelah itu Zanni mengeluarkan suara dengan sangat rendah bernadakan sedih ‘’ alasan saya itu Rosyid ! karna aku berharap  keturunanku itu bisa cinta dan hafal Al-Quransupaya di akhirat nanti anakku mengajak 70 orang yang di cintainya mengiringnya masuk syurga karna al quran, memakaikan jubah kebesaran dan mahkota syurga kepada orang tuanya, guru dan orang-orang yang membantunya menghafal al quran.  Dengan ridho allah swt’’. Harapan seorang bapak dan kebanggannya jika anaknya menjadi Hafiz dan Hafizah.

Rosyid menganggukkan kepalanya berulang kali bahwa dia mulai mengerti apa yang Zanni sampaikan ‘’ ternyata aku baru paham apa yang ente hayalkan dari tadi. Dengan sedikit penjelasan yang sangat jelas padat tentang mulianya penghafal al quran,ternyata bias menjadi pelajaran untukku yang sering menggagumi wanita yang tidak-tidak.’’ Rosyid mulai mengerti  dan paham terhadap Zanni, tidak bingung Dan penasaran lagi.
Senyum mekar terlahir dari zanni untuk Rosyid ‘’ gimana sekarang, ente mau atau sedikit minat untuk mengharapkan istri penghafal al quran, supaya selamat dunia akhirat heeeee, nggak Cuma ente harapkan artis atau wanita cantik dan itu hanya patamorgana bagi diri ente Rosyid ‘’.

‘’ iyaaa lahhhh masak  mengharapkan yang tidak baik jika ada Sesutu yang lebih baik. Kalau ada yaaa salamin aja zanni kalau ada kenalan ente heeeee gimana zanni’’. Tertarik juga ternyata si rosyid.

‘’ adohhh kok enteee suruh saya. Yaaaa berjuang lah supaya mendapatkan dia. ternyata Sebuh perjuangan itu akan indah jika kemerdekaan kita raih’’. Suara Zanni membalas.

Enggeh, meno tunas do’e pelungguh nike (iya, minta doa pelungguh saja). Jawaban Rosyid ketika di tampar kata-kata untuk berjuang.

‘’Gimana ni Rosyid jika anak kita bersama-sama menjadi tahfiz besoknya, kita akan bangga melihat anak-anak kita berjuang menghafal Al-Qurandan menjadi hafiz-hafizah 30 juz. Dan ketika wisudawannya besok dia bernyanyi sama-sama di hadapan para jamaah yang cukup banyak dengan lagu hafiz quran karangan  Ihsanul Fikri’’. Tawaran menarik dari Zanni.

Rosyid langsung saja menjawab dengan njawaban ‘’ iya, siapa sih yang nggak mau kesuksesan seperti itu. Dan gini Zanni aku kok penasaran dengan lagu itu tidak pernah aku dengar sama sekali. Boleh ya di puterkan musiknya supaya aku tau lirik-liriknya’’.

Ketika itu Zanni mengambil hp siomi tipe 4A di saku bajunya, langsung menekan tombol power dan mengotak atik mencari-cari lagu tersebut dan langsung memutarkan music tersebut.

Mereka berdua mendengarkan dengan khusu dengan memperhatikan lirik-lirik lagunya pula supaya bias menjadi motivasi.

 ‘’Ku putuskan satu impian
Aku ingin jadi hafiz quran
Ku akan bertahan
walau sulit melelahkan
allah beri aku kekuatan

ku impikan sepasang mahkota
tuk berikan di akhirat kelak
sebagai pertanda bahwa
kau sangat ku cinta
aku cinta engkau karna allah

ku cinta ummi ku cinta abi
ku harap do’amu selalu dalam hati
ku cinta ummi ku cinta abi
berharap bersama di surgamu nanti
I love you ummi
I love you abi
I love you family
Forever in my heart.

‘’Ternyata aku tersentuh juga dengan lagu ini zanni, bias aku minta lagu itu?’’ hembusan kata rosyid.

‘’Iyaaaa blehh lah’’. Zanni katakana.

Tiba-tiba di selah keseruan ngobrol Rosyid dan Zanni tiba tiba ketua kom himmah nw komisariat mahad yang bernama aje yusron menggebrak pintu dengan keras untuk mengagetkan mereka berdua, dengan tenaga yang setengah ful menggebrak pintu skretariat dengan nada kras prakkkkkkkkk!!!!!. Mereka berdua kaget dengan geprakan pintu tersebut.

‘’Woiii, orang gotoroyong malah ente berdua duduk santai di sini’ tukas Aje Yusron.

Langsung  mereka berdua beranjak bergegas untuk gotoroyong di halaman untuk membersihkan sampah-sampah plastik dan tas keresek yang banyak berisikan saos pentol, akhirnya mereka meninggal kan secret himmah tersebut.


***

Tentang Penulis
Loka Jaya nama pena dari Ahmad Muzanni yang berasal dari Lombok barat, gunungsari, jatisela, joharpelita. Dia lahir wilayah pedesaan bernama kebontalo pada tanggal 08 februari 1998. sekranag masih menempuh pendidikaan di MDQH NW ANJANI dan masih kuliah di UNW MATARAM Kampus Dua ANJANI. Aktif di dalam organisasi HIMMAH NW Komisariat MDQH, Forum Lingkar Pena NTB,Forum Taman Baca Masyarakat NTB, IPNW LOBAR KODAMAT. Dan aktif di organisasi-organisasi kampus.

Post a Comment for "Semoga Anakku Menjadi Penghafal Al-Quran | Sebuah Kisah Inspiratif"