Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

7 Adab Wanita Berhias Agar Tidak Terjerumus ke dalam Kemungkaran

Seiring kemajuan teknologi yang memproduksi barang-barang untuk kecantikan, akhir-akhir ini kita dihadapkan dengan suatu masa yang mana wanita-wanita seperti sedang berlomba-lomba untuk menpercantik diri. Mulai dari mengenakan gaun yang modis, pemakian make up yang narsis, sampai kepada pemakaian perhiasan yang eksotis, kesemuanya itu adalah salah satu bentuk sisi kehidupan masa kini yang biasa kita sebut life style.


Secara zahir memang tidak ada masalah ketika orang-orang berusaha untuk mendapatkan wajah yang glowing, kulit yang kinclong, atau pun penampilan yang kece, itu tergantung niatnya untuk apa?

Namun demikian, bagi wanita muslim sudah barang tentu ada batasan yang harus diketahui mengenai berhias diri agar tidak terjebak oleh iblis laknatullah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah buku yang berjudul Hindari 80 Penyebab Penderitaan, bahwa bersolek (tabarruj) adalah bentuk panah kemaksiatan yang dilepaskan oleh setan. Setiap wanita yang terkena panah ini pasti akan terjungkal, tersungkur dalam kemaksiatan dan kedurhakaan.

Untuk lebih jelasnya isi buku tersebut, mari kita perhatikan 7 Adab Seorang Wanita Berhias Agar Tidak Terjerumus ke dalam Kemungkaran berikut ini.
  1. Niat berhias hanya untuk menyenangkan suami. Berhias seperti ini tidak hanya diperbolehkan, bahkan dianjurkan oleh Islam, agar cinta kasih serta pehartian sang suami semakin bertambah terhadap dirinya. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan rumah tangga.
  2. Dalam memakainya didasari oleh perasaan syukur kepada Allah yang telah menganugerahkan pakaian dan perhiasan.
  3. Tidak bertujuan untuk pamer, sombong, bersaing dengan teman atau tetangga.
  4. Tidak untuk mencari perhatian lelaki lain. Seorang wanita yang berhias atau bersolek juga menggunakan parfum kemudian keluar rumah dengan berlenggak-lenggok, agar bau parfumnya serta gayanya dapat memikat lelaki lain, maka wanita seperti ini diibaratkan oleh Rasulullah Sallallahu'alaihi Wasallam seperti wanita nakal atau pelacur. Sebagaimana disebutkan dalam sabdanya: “Seorang wanitayang memakai minyak wangi, lalu lewat di tengah-tengah kaum dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya, maka wanita itu adalah pelacur.” (HR. An-Nasa’i)
  5. Minyak wangi atau parfum yang dipakainya hanya diperuntukkan untuk suaminya saja, dan memakainya di dalam rumah. Ini dihalalkan, bahkan si isteri nantinya akan mendapat pahala yang besar. Karena dengan begitu, berarti ia telah menyenangkan hati suami, dan mendahulukan kepentingan suami.
  6. Pakaian atau perhiasan yang dipakainya adalah barang-barang yang diperbolehkan oleh syara’ dan pemakaiannya menurut aturan yang telah dibenarkan oleh syara’.
  7. Tidak berlebihan dalam berhias. Artinya pakaian maupun perhiasan yang dipakainya tidak berlebihan, apalagi ditambah dengan dandanan wajah yang sangat menyolok mata serta pakaian-pakaian yang disebut oleh Rasulullah Sallallahu'alaihi Wasallam dengan “berpakaian tapi telanjang”, yakni pakaian transparan yang tembus pandang sehingga nampak jelas warna kulit dan lekuk tubuhnya, yang hanya akan mengundang kejahatan bagi diri sendiri dan memancing nafsu setan lainnya.
Demikianlah penjelasan mengenai bagaimana seharusnya wanita berhias dan memakai perhiasan. Hal ini dimaksudkan agar wanita Islam memiliki harga diri dan ciri khas tersendiri dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Wallahu'alambissawab.

Post a Comment for "7 Adab Wanita Berhias Agar Tidak Terjerumus ke dalam Kemungkaran"