Dalam Diamku, Aku Menyukaimu, .........(Part 1)
Setiap hari Fahri selalu melirik wanita itu secara diam-diam. Wanita itu adalah wanita yang ia kagumi. Wanita itu sering dipanggilnya Kurnia. Dia adalah wanita yang manis. Setiap keluar main, Fahri selalu sengaja duduk agak jauh darinya, agar dia bisa melihat canda tawanya, melihat senyum manisnya, karena tanpa tawa dan senyum manis gadis itu, hatinya tak berarti, Karena dia adalah bunga hidup sekaligus bidadari dan juga peri malam untuk dirinya.
Suatu saat Fahri memberanikan diri untuk mengungkap perasaannya pada Kurnia. Pas saat keluar main, Fahri langsung ke ruang kelas Kurnia. Saat dia melihat Kurnia dia merasa gugup untuk memanggilnya. Setelah berpikir panjang dia pun memberanikan diri untuk mendekati Kurnia yang sedang berjalan menuju kantin. Ia langsung menyapanya dari belakang,
“Kurnia,”
“Iya”, kata Kurnia sambil membalikkan badannya.
Saat itu Fahri melihat jilbabnya yang tergerai sangat indah, dia kagum dengan keindahan jilbabnya itu.
“Kamu mau kemana?” tanya Fahri.
“Ke kantin, Ri, emang kamu mau ikut?” jawab kurnia dengan suaranya yang terdengar begitu merdu.
“Enggak kok, aku mau nanya doang.”
“Ya sudah kalau gitu, Ri, aku pergi dulu ya”.
Hari itu dia gagal. Tadinya dia ingin mengatakan ,“Aku suka kamu,” malah berubah menjadi “Kamu mau kemana?” Tapi Fahri bahagia karena dia memanggil namanya dengan begitu merdu.
Keesokan harinya Fahri tidak mau gagal lagi. Dia berpikir, “Kalau aku bicara di depannya pasti gagal lagi, lebih baik aku pakai kertas lalu menaruhnya di dalam meja tempat duduknya”.
Saat bell keluar main berbunyi Fahri tidak langsung keluar melainkan mengambil sepidol dan selembar kertas A4 lalu menulis I LIKE YOU dengan besar. Saat itu dia tergesa-gesa untuk menaruh kertas itu di kolong meja Kurnia, sampai-sampai dia lupa meyertakan namanya di kertas A4 itu. “Kalau dia melihat kertas itu pasti dia marah karna tidak ada atas nama siapa disana, tapi gak apa-apa lah, besok aku tulis kata I LOVE YOU yang besar dan menulis namaku disana”, kata Fahri dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.
Lalu keesokan harinya, tepatnya hari Rabu, Fahri mau menaruh kertas yang bertulis I LOVE YOU untuk Kurnia. Pas dia mau memasukkan kertas itu di kolong mejanya Kurnia, datanglah Andin, yakni seseorang yang menyukai dirinya tapi tidak dihiraukannya. Saat itu Fahri kaget. Andin bertanya padanya:
“Kamu ngapain, Ri!” dengan nada yang agak keras.
“Gak ada kok cuma mau memeriksa bangku”, sambil merunduk memegang-megang kaki bangku dan memasukkan kertas itu secara diam-diam.
“Ya udah klok gitu, kamu keluar sana.”
Pas sore itu juga ada kegiatan sekolah yang harus dihadiri oleh semua siswa. Fahri duduk di kursi paling belakang sambil menunggu acara mulai. Kursi di depan dan di tengah sudah full, hanya ada dua kusi yang kosong di sebelah kanannya. Datanglah Kurnia dan teman kelasnya. Mereka langsung duduk di samping Fahri. Saat itu dia berpikir, “ini adalah kesempatan emas yang datang hanya satu kali dalam seperlima abad. Tapi kalok aku bicara mulut ke mulut pasti aku gugup”, pikirnya sambil kebingungan. Saat ia melihat Kurnia sedang mengambil handphone maka di situlah dia berpikir bagaimana kalok dia minta nomor handphone saja. Ia pun langsung meminta nomornya sambil menyodorkan handphone di hadapan kurnia.
Kurnia sedikit terperanjat ketika melihat tangan seseorang nyerocos begitu saja. Tetap Kurnia faham. Sebagai seseorang yang tak mau dikatakn jutek Kurnia memberikan nomornya. Sementara di dalam hatinya Fahri sempat bergejolak antara tidak percaya dengan peristiwa yang terjadi. Fahri langsung sms ke Kurnia dengan mengatakan,
“Apakah kamu udah baca kertas yang ku selipkan di kolong mejamu?”
“Kertas! Gak ada tu adanya sih kemarin tapi gak ada nama pengirimnya”
Fahri langsung kaget saat Kurnia bilang gak ada. Dia berfikir pasti si Andin yang mengambil kertas itu dan membuangnya.
BERSAMBUNG.........
By: Giona
Post a Comment for "Dalam Diamku, Aku Menyukaimu, .........(Part 1)"