Peran dan Fungsi Puasa dalam Mempertahankan dan Meningkatkan Kesehatan Orang-Orang yang Melakukannya
Ibnu Qayyim al-Jawziahn (1988: 24) dalam bukunya, al-Thibn al-Nabawi, menyatakan bahwa aturan utama pengobatan tubuh ada tiga yaitu: menjaga kesehatan, melindungi diri dari hal yang menyebabkan sakit, dan mengosongkan diri dari segala materi yang yang merusak.
Korelasi puasa dengan kesehatan dapat dilihat pada hasil-hasil eksperimen sebagaimana dilansir Muhammad Ibrahim Salim (2007: 38-46) berikut:- Puasa, khususnya puasa media (starvasi) sama dengan proses operasi, hanya saja ia tidak menggunakan pisau bedah (atau alat bedah semisal) yang dapat digunakan untuk pengobatan;
- Selama berpuasa, tubuh sangat bergantung pada lemak-lemak yang tersimpan dalam organ tubuh, dan yang berhenti selama masa puasa hanyalah proses pencernaan makanan, bukan proses penutrisian tubuh;
- Puasa dapat melatih tubuh untuk menggunakan lemak-lemak yang tersimpan dalam tubuh secara ekonomis sampai pada tingkatan yang sangat signifikan;
- Puasa sama sekali tidak memiliki efek samping terhadap organ-organ inti dalam tubuh, sehingga serendah apa pun penurunan berat badan yang dialami maupun perubahan kondisi pada orang yang menderita sakit otak, paru-paru, dan hati (lever) tetap berjalan secara normal, kecuali pada kasus-kasus penyakit yang menyerang organ-organnya, misalnya sakit paru-paru;
- Ketika tidak melakukan proses pencernaan, tubuh menggunakan waktu yang biasanya dikhususkan untuk proses pencernaan makanan untuk menjalankan fungsi pembersihan dan sterilisasi tubuh secar total;
- Selama puasa, jaringan-jaringan tubuh mengalami proses konsumsi dan pelepasan energi dalam kadar yang mencerminkan urgensi jaringan-jaringan ini;
- Ada tida manfaat puasa bagi kesehatan jantung: (a) puasa melawan tekanan-tekanan yang selalu mendera jantung, (b) puasa memberikan kesempatan bagi jantung untuk istirahat, (c) puasa dapat mensterilkan darah. Dengan demikian, puasa memberikan kesempatan pada jantung untuk mengkonsumsi darah bersih;
- Jantung kita berdenyut 80 kali/menit atau sama dengan 115.200 kali per 24 jam. Pada hari-hari pertama puasa memang terjadi penurunan jumlah denyutan jantung hingga mencapai kurang dari 60 kali/menit, namun selanjutnya jantung berdenyut secara stabil pada angka 60 detak permenit sepanjang hari selama berpuasa;
- Penurunan jumlah detak ini menghemat 28.800 detak per 24 jam. Ini berarti jantung dapat beristirahat dan menghemat seperempat paruh waktu kerja yang ditempuhnya pada hari-hari biasa di luar puasa;
- Puasa memberikan kesempatan pada lambung untuk meremajakan diri dan mengembalikan kinerjanya;
- Proses pemulihan luka dan hilangnya sejumlah radang di organ tubuh berjalan lebih cepat dan maksimal selama masa puasa;
(dalam Indahnya Puasa Ramdahan Jalan Menuju Kesempurnaan Hidup oleh Dr. Idri Shaffat, M.Ag)
Post a Comment for "Peran dan Fungsi Puasa dalam Mempertahankan dan Meningkatkan Kesehatan Orang-Orang yang Melakukannya "