Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Keterangan Singkat Tentang Makam Serekbokos Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur

KA-LAM | Desa Tumbu Mulia merupakan salah satu desa di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Desa ini merupakan desa yang masih tergolong baru yakni desa pemekaran dari desa induk Suralaga. Desa ini terbentuk pada tanggal 01 Juni 2010 berdasarkan Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 21 Tahun 2010.


Kini desa ini terus berbenah. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk terus menggenjot pembangunan infrastruktur di desa ini. Sehingga pada priode ke-duanya kepala desa Tumbuh Mulia, Bapak Mawarlan, M.Si, telah mampu membuat desa ini menjadi lebih mandiri dan mampu bersaing dengan desa-desa yang lebih maju di Lombok Timur.

(Gambar 1: warga sedang membersihkan areal Makam Serekbokos)

Desa baru yang pernah menyandang juara 3 Lomba Desa Tingkat Kabupaten ini memang memiliki potensi lokal yang sangat melimpah. Di samping skup wilayah yang cukup luas dengan areal pertanian produktif tentu sangat memungkin desa ini menjadi desa yang maju. Begitu juga Sumber Daya Manusia (SDM)-nya yang sudah banyak mengenyam pendidikan tinggi tentu bisa diandalkan untuk membangun desa yang mandiri.

Bukan itu saja, desa ini juga sebetulnya menyimpan sejarah yang perlu diketahui banyak orang. Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan situs pemakaman kuno yang sampai saat ini masih utuh dan terjaga dengan baik. Bahkan situs makam tersebut sering menjadi alternatif tujuan bagi para peziarah untuk mengambil berkah, atau semacam syarat sembuh bagi para penganut kepercayaan “Ketemuk” pada roh nenek moyang yang sudah meninggal dunia (Zidni, 2007 : 175).

Makam tersebut dikenal dengan nama “Makem Serekbokos.” Kata Serekbokos sendiri berasal dari dua kata yaitu “serek” yang berarti sobek, dan “bokos” yang berarti kain kafan. Jadi serekbokos adalah sobekan kain kafan atau kain kafan yang disobek [yang selanjutnya dipergunakan untuk membungkus (mengakfani) mayit]

Asal Mula Makam Serekbokos

Mengenai hal ini memang masih sering menjadi perbincangan. Dan perlu para pembaca ketahui bahwa tulisan ini juga hanya bermaksud untuk memperbicangkannya atau tepatnya menghimpun perbincangan tentang Makam Serekbokos itu. Karena penulis sendiri bukanlah ahli sejarah atau pun arkeolog, tentu saja tidak layak kalau berbicara sejarah dan mengambil kesimpulan sendiri dengan seenaknya di sini. Hanya saja yang sedikit penulis ketahui bahwa cerita yang satu dengan yang lainnya tentang makam Serekbbokos ini selalu ada kemiripan.

Pemerintah desa pun saat ini tengah berupaya untuk menggali informasi yang paling faktual tentang kronologi keberadaan Makam Serekbokos ini. Pemerintah Desa juga menggandeng para pegiat literasi untuk menyusun foklor (cerita rakyat) yang berkembang selama ini.

Secara  umum masyarakat Desa Tumbuh Mulia memang sudah mengenal nama Pe Dhea dan Naq Dhea yang konon dimakankan di tempat itu. Orang-orang tua di Desa Tumbuh Mulia kalau ditanya tentang makam tersebut pastinya akan mengatakan makam Pe Dhea dan Naq Dhea. Lalu pertanyaannya, siapakah Pe Dhea dan Naq Dhea tersebut?

Mari kita sama-sama mengulik keterangan tentang nama yang disebut-sebut oleh masyarakat desa Tumbuh Mulia atupun warga Kecamatan Suralaga pada umumnya tersebut. Barangkali bisa ditarik benang merahnya pada rujukan-rujukan berikut ini.

Ada sebuah buku yang pernah penulis baca pada sekitar tahun 2008 di sebuah perpustakaan di Perguruan Tinggi di Lombok Timur. Tapi sayang buku tersebut sudah tidak ada. Hingga akhirnya penulis hanya bisa mengingat-ingat isinya. Yang membuat penulis selalu ingat dengan buku tersebut adalah dengan terteranya nama Dhea di salah satu kerajaan di Pulau Lombok. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ada seorang raja di Pulau Lombok saat itu memiliki anak (keluarga) yang hilang.  Apakah kisah dalam buku ini juga bisa dikait-kaitkan dengan keberadaan Makam Serekokos  di Desa Tumbuh Mulia?

Ada pun beberapa versi cerita yang berhasil penulis himpun antara lain sebagai berikut.

1. Makam Serekokos Menurut Masyarakat Tebaban 

Cerita yang berkembang di desa Tebaban tertuang dalam sebuah jurnal ilmiah yang pernah ditulis oleh Zidni (2017). Di dalam e-jurnal yang diterbitkan oleh hamzawadi.ac.id tersebut menyatakan bahwa dalam sejarahnya ada seorang gadis cantik bernama Dea,  keturunan  bangsawan,  memiliki  paras yang  cantik  dan  anggun,  sehingga  dengan kecantikannya  tersebut  banyak  yang  tergoda  dan  melamarnya,  namun  dari  sekian banyaknya pemuda  yang datang tidak satupun yang diterima. melihat reaksi sang gadis pemuda-pemuda  tersebut  sepakat  untuk  membunuhnya,  dengan  cara  mutilasi  tubuh korban dengan memisahkan bagian tubuhnya yakni  memotong kaki, kepala, tangan dan lainnya.  Salah  satu  warga  melihat  kejadian  tersebut  akhirnya  meminta  pertolongan, semua  warga  datang  dengan  membawa bokos (kain  putih). Bokos tersebut diserek (dirobek)  sehingga  makam  tersebut  dinamakan Serek  Bokos. (Zidni, 2017: 177).

2. Makam Serekbokos oleh Situs Kabartumbuhmulia.blogspot.com

Situs Kabartumbuhmulia.blogspot.com pernah menulis cerita tentang Makam Serekokos yang diterbitkan pada 25 Oktober 2015. Menurut situs tersebut makam yang ada di Desa Tumbuh Mulia merupakan makam dari Raja Dea. Sedangkan Raja Dea sendiri adalah Raja yang memimpin Kerajaan Kalijaga (Sekaragn Desa Kalijaga Kec. Aikmel).

Kerajaan Kalijaga yang saat itu di bawah kekuasaan Raja Selaparang konon sedang direbut oleh Kerajaan dari Bali. Raja Dea pun akhirnya kalah dan melarikan diri bersama prajuritnya ke tengah hutan arah barat (diperkirakan sekarang Tumbuh Mulia). Hingga akhirnya Raja Dea meninggalkan ditempat itu, namun konon jasad Raja Dea saat itu berubah menjadi pohon pisang (Sasak: kedebong), sehingga para prajurit harus menguburkan pohon pisang.

3. Makam Serekbokos oleh Pemdes Tumbuh Mulia

Ada pun sumber terbaru yang pernah dirililis oleh pemerintah desa Tumbuh Mulia melalui akun facebook resminya (07/08/2020), barangkali ini semacam hipotesis yang digali dari berbagai rujukan yang ditemukan selama ini. Di sana dikatakan bahwa Makem Serekbokos adalah makam kuno peninggalan Kerajaan Dhea Penghulu yang meninggal pada saat terjadinya penyerbuan (Invansi) Kerajaan Gede Agung yang juga menyebabkan diculiknya anak kandung dari Dhea Penghulu yang dijadikan permaisuri anaknya Gede Agung yakni Agung Gede Agung.

Konon ceritanya setelah terjadi peperangan tersebut Dhea Penghulu menghilang pada saat kejadian dan yang ada pada saat lokasi kejadian ditemukan batang pohon pisang (Sasak: puntik saba) yang sudah di kuliti dan dalam keadaan masih basah dan putih,  sehingga di yakini oleh para perajurit dan rakyatnya bahwa batang pohon pisang tersebut adalah jelmaan dari Dhea Penghulu, kemudian para perajurit dan rakyatnya mengkapaninya (Serek Bokos) dan dimandikan di mata air Gegurun yang kemudian mata air tersebut dinamakan mata air "Serek Bokos".

Nah, bagaimana para pembaca, bukankah dari beberapa versi cerita di atas terdapat kemiripan?  Maka dari itu terlepas dari mitos, cerita rakyat, hipotesis sejarah, maupun rujukan buku yang tidak diketahui keberadaannya tersebut yang jelas situs makam leluhur di Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga ini patut dipelihara dan dihargai oleh masyarakat setempat sebagai warisan kebudayaan.

Lokasi Makam Serekbokos

Lokasi makam Serek Bokos berada di areal persawahan tepatnya perbatasan antara Dasan Tumbu Desa Tumbuhmulia dengan Dasan Gegurun Desa Tumbuhmulia. Lokasi ini berada pada titik koordinat 8°36'25.0 LS dan 116°32'31.4 LT. Tempat ini jaraknya kurang lebih 9 km dari Kota Selong, bisa dijangkau sepeda motor maupun roda empat.

Keberadaan makam ini diapit  oleh dua parit. Di sekitarnya banyak ditumbuhi oleh pepohonan terutama pohon nira, pohon nipah, pohon kamboja, dan pohon-pohon liar lainnya. Sehingga di kawasan permakaman tersebut sangat rindang.

(Gambar 2: warga yang sedang mengunjungi Makam Serekbokos)


Demikianlah Keterangan Singkat Tentang Makem Serekbokos Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur.

Silakan tulis komentar Anda tentang Makem Serekbokos di kolom komentar


Referensi:
- e-journal.hamzanwadi.ac.id › fhs › download › pdf_13
https://kabartumbuhmulia.blogspot.com/2015/10/mitos-pemakaman-serek-bokos.html?m=1
https://web.facebook.com/Desa-Tumbuh-Mulia-103461284535132

Ilustrasi:
- Gambar 1: M. Uzay,
- Gambar 2: Abduh

Penulis: Abduh Sempana [Seorang pegiat literasi Desa Tumbuh Mulia, founder Ka-Lam, penulis buku Lelaki Di Ujung Sunyi (2020), Jejak Tersapu Ombak (2013), blogger, dan seorang guru di MTs NW Boro'Tumbuh]

Post a Comment for "Keterangan Singkat Tentang Makam Serekbokos Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur"